Daya ingat anak usia 2-3 bulan memanglah belum sesempurna kita orang dewasa, tapi bukan berarti Mam bisa menganggap remeh hal ini. Faktanya, Post Traumatic Stress Dissorder (PTSD) pada balita itu nyata! Lalu bagaimana sih perilaku yang ditunjukkan bayi pada umumnya? 

Dilansir dari Frienship Circle, ada sejumlah gejala umum yang wajib khawatirkan kalau si kecil menderita PTSD. 

Hypervigilance 

Perilaku hypervigilance ditandai dengan sikap waspada, tegang sampai takut saat berada di lingkungan yang seharusnya sudah terbiasa, nyaman dan aman. Mungkin saja kita beranggapan itu sudah jadi wataknya, “pemalu, penakut dsb”. Akan tetapi, Mam sebaiknya mulai berhati-hati karena ini bisa disebabkan oleh PTSD. 

Gambar terkait

Takut Di pisah 

Umumnya bayi akan takut kalau di pisah dengan orangtua di usia 6-12 bulan. Akan tetapi kalau perasaan seperti ini terus berlanjut sampai balita, Mam wajib khawatir.

Kerap Emosi Saat Teringat Penyebab Trauma

Bayi dan balita meskipun belum bisa berbahasa, mereka kerap teringat trauma dari panca indranya. Misalnya dari gambar, bau, suara, sensasi fisik sampai emosi. Saat mereka terbawa lagi ke ingatan ini, si kecil akan sangat rewel hingga nangis dikarenakan PTSD. Tidak hanya itu, balita yang mengalami PTSD akan merasa takut dibawa ketempat yang mengingatkan traumanya. 

Sulit Tidur dan Mimpi Buruk

Pada orang dewasa yang mengalami gangguan psikologi, mereka sering bermasalah dengan tidurnya. Ini pun juga terjadi pada balita. Kemungkinan si kecil takut ditinggal sendirian sampai takut tertidur sehingga ia rewel terus. Umumnya hal ini terjadi selama beberapa bulan. 

Selain itu, si kecil bisa saja mengalami mimpi buruk karena hal ini. Tentu saja membedakan antara mimpi buruk dan mengganti popok akan sulit bagi orang tua. Mam, bisa mencoba mengecek kondisi balita saat menangis di malam hari. Apa bila ternyata OK, dan ia menangis tanpa alasan, kemungkinan besar ia mengalami mimpi buruk. 

Bermain Itu-Itu Saja

Ketika bayi sudah menjadi balita, maka kemampuan kosa katanya akan meningkat. Sehingga ia akan mulai belajar membentuk kalimat meskipun sederhana. Akan tetapi, bayi yang terkena PTSD umumnya mengulang-ulang kata tertentu dan biasanya dia akan bermain hal yang sama. 

Sebagai contoh ketika balita menjadi korban kecelakaan, ia akan sering bermain mobil kecelakaan lagi dan lagi. Ini tentu wajib diwaspadai.

Nah, itulah beberapa perilaku yang mengindikasikan PTSD pada balita. Pastinya Mam tidak bisa langsung melabeli si kecil sedang mengalami kondisi ini tanpa pengetahuan dari para ahli. Konsultasikan dengan ahlinya agar menemukan perawatan yang tepat.